Template information


Home » » Kepemimpinan Hati

Kepemimpinan Hati

Tiga hal yang bersifat esensial dalam diri manusia yaitu nafsu, akal dan hati.
Nafsu adalah suatu hal yang sifatnya selalu menginginkan hal yang bersifat menyenangkan dan umumnya bersifat pribadi atau individual, tidak peduli itu baik ataupun tidak.

Sedangkan akal adalah sesuatu komponen pada diri manusia yang sifatnya memandang atau mengatur sebuah strategi yang digunakan dalam pencapaian apa yang diinginkan.

Adapun hati merupakan hal yang sifatnya menimbang serta mengontrol setiap tindakan yang akan diperbuat dengan mempertimbangkan beberapa kemungkinan yang terjadi.  Hati memiliki perasaan yang cenderung mengedepankan kebaikan dan lebih bersifat mengontrol diri, berbeda dengan akal yang masih condong ke pada pencapaian sesuatu yang diinginkan.

Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa tiga orang yang masing-masing menghadai seorang guru spiritual dalam waktu yang berbeda.

Terhadap orang yang pertama dikatakan bahwa bintang itu lebih kecil dari pada bulan, lantas dia akan menerima statemen tersebut secara mentah-mentah.

Berbeda dengan orang yang mengedepankan akalnya dia tidak akan lekas percaya karena menurut akalnya bintang terlihat lebih kecil lantaran jaraknya lebih jauh dari pada bumi dibanding dengan bulan meski tampaknya lebih besar.

Adapun orang yang mengedepankan hatinya dalam segala hal maka dia akan beranggapan bahwa kedua hal tersebut diatas adalah tidak bisa disalahkan sepenuhnya, hanya bagi

            Namun orang seperti ini tetap beranggapan bahwa segala yang terlihan atupun yang tampak dimuka bumi ini adalah kecil dibandingkan kebesaran sang pencipta.
Orang yang mengedepankan nafsunya dalam berbuat maka akan melakukan sesuatu hal yang bersifat spontan tanpa memikirkan lebih jauh. Sedangkan orang yang mengedepankan akalnya akan lebih dahulu berfikir untuk mengetahui hakekat segala sesuatu bahkan sampai meneliti lebih jauh lagi.
Yang selanjutnya orang yang mengedepankan hatinya akan lebih selektif dalam menentukan langkah yang akan diambilnya dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi.
Seorang pemimpin haruslah seorang yang mengedepankan hati dan perasaan diatas segalanya, dengan nafsunya dia berkeinginan terhadap sesuatu tetapi tetap menggunakan akalnya untuk berfikir langkah apa yang harus diperbuat dalam merealisasikan sebuah tujuan yang diinginkannya. Langkah selanjutnya dia akan terus mempertimbangkan dengan hatinya apakah yang dia lakukan baik adanya dengan mempertimbangkan dari berbagai segi serta dalam sudut pandang yang berbeda.

Sebagai contoh makhluk hidup yang hanya dilengkapi dengan nafsu hanyalah binatang yang bertindak atau berkeinginan sesuai dengan dorongan nafsunya dia akan makan apabila nafsunya menginginkan makan tanpa mempedulikan baik ataukah tidak apa yang dimakannya.
Sedangkan golongan kedua adalah orang yang melakukan sesuatu atas dorongan akalnya akan selalu memilih yang terbaik untuk dilakukan namun masih cenderung memandang dari segi manfaat yang akan didapatkannya.
Adapun yang ketiga adalah orang mengedepankan panggilan hati nuraninya apabila menginginkan sesuatu hal maka akan dipertmbangkan oleh akalnya untuk dapat yang terbaik, yang selanjutnya menganalisa dengan hati demi memilah dan memilih apakah hal tersebut tidak merugikan fihak lain. 
Orang yang mengedepankan hati dalam bertindak dan berbuat akan bertindak lebih hati-hati serta lebih selektif dalam menentukan haknya, apakah
            ada atau tidak fihak yang terzolimi dibalik pencapaian haknya juga akan mengerti batasan-batasan hukum serta konsekuensi terhadap segala keputusan yang diambilnya.
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MY BLOG - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger