Template information


Cara Membuat Urap-Urap Sayur


Resep Bahan Urap Sayuran :


  • 100 gram kacang panjang, potong 1/2 cm
  • 4 lembar daun kol, buang tulang daunnya, iris 1/2 cm
  • 100 gram taoge
  • 100 gram bayam
  • 100 gram daun singkong muda
  • 1/2 butir kelapa agak muda, parut memanjang
Resep Bumbu Halus Urap Sayuran :
  • 3 buah cabai merah
  • 2 siung bawang putih
  • 1 sendok teh air asam
  • 1 1/2 sendok teh kencur cincang
  • 3 lembar daun jeruk purut
  • 1 sendok teh garam
  • 2 sendok teh gula merah
Cara Membuat Urap Sayuran :
  1. Rebus taoge dalam air mendidih 1 menit, tiriskan.
  2. Rebus terpisah : kol, bayam, kacang panjang, dan daun singkong sampai matang. Masing-masing tiriskan.
  3. Sambal urap : campur rata kelapa parut dengan bumbu halus, aduk rata, kukus kurang lebih 15 menit supaya lebih tahan lama. Angkat dan dinginkan. Campur sayuran dengan sambal kelapa, hidangkan.
Catatan :
Selain menggunakan sayur-sayuran seperti diatas, bisa juga dengan menggunakan jenis sayuran lainnya, seperti Nangka, daun Pepaya dllnya
Selamat mencoba..!

Cara Membuat Kue Pukis


Tentu masyarakat Indonesia sudah kenal dengan kue Pukis. dan tentunya terbetik keinginan untuk membuat seta menghidangkannya dirumah tangga, sebagai hidangan favorit keluarga. adapun cara membuat kue pukis sendiri tidak terlalu sulit, terutama sekali menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan  . adapun bahan-bahan yang diperlukan antara lain :

  1. 180 ml santan 
  2. ½ sdm ragi instan 
  3. 60 ml air hangat 
  4. 3 butir telur ayam 
  5. 100 g gula pasir 
  6. 150 g tepung terigu 
Cara membuat: 
Masak santan hingga mendidih. Angkat lalu diamkan hingga hangat. 
Aduk ragi dengan air hangat sampai berbuih.
Kocok telur dan gula hingga kental dan mengembang. 
Tambahkan terigu sedikit-sedikit sambil aduk hingga rata. 
Masukkan larutan ragi. Aduk rata. 
Tambahkan santan, aduk rata. Diamkan selama 15 menit.
Panaskan cetakan pukis di atas api sedang, semir dengan sedikit minyak sayur/ margarin.
Tuangkan adonan ke dalam lubang cetakan hingga hampir penuh. 
Setelah pinggirnya kering. Angkat pukis.
Untuk 20 buah

Membuat Rendang Daging


Masyarakat idonesia tentu tidak asing lagi dengan jenis makan satu ini, bahkan telah menjadi menu vavorit yang telah mendunia. tentu kita penasaran untuk mencoba membuatnya sendiri sebagai menu hidangan maka dirumah bersama keluarga tercinta.

Rendang Daging akan lebih enak disajikan apabila dagingnya lunak. Agar daging mudah lunak adalah dengan cara direbus dahulu lalu dimemarkan.
Adapun Bahan-bahan yag diperlukan membuat Rendang Daging antara lain :

  • daging sapi has 500 gram, dipotong-potong sesuai selera 
  • santan kental 1000 ml
  • santan cair 1000 ml (santan kental dan cair dari 3 butir kelapa)
  • serai 2 batang, memarkan
  • daun jeruk purut 5 lembar
  • daun kunyit 1 lembar, sobek-sobek
  • asam kandis 2 buah(bisa juga memakai asam jawa)
Resep Bumbu Halus Rendang Daging :
  • cabe merah 250 gram
  • bawang putih 4 siung
  • bawang merah 10 butir
  • jahe 1 cm
  • kunyit 2 cm
  • lengkuas 4 cm
  • garam secukupnya
Cara Membuat  :
  1. Rebus santan cair, serai, daun jeruk, daun kunyit, asam, bumbu halus dimasak hingga mendidih. Masukkan daging yang sudah dipotong-potong, masak lagi hingga santannya mengental.
  2. Masukkan santan kental tadi hingga hampir kering serta diaduk-aduk sampai rendang berwarna kecokelatan dan berminyak.
  3. Sajikan.
Untuk 6 porsi
Selamat mencoba

Konsep Kesetaraan Gender Dan Bahaya Yang Terlupakan

Sebuah Studi Kritis Untuk Para Calon Wanita “Pekerja” (Wanita Karir).
 Apa jadinya seorang wanita lebih memilih karir diatas keluarganya. Tentu saja akan ada seorang suami yang “kehilangan” isteri dan anak-anak yang kehilangan seorang ibu. Sebuah keluarga akan goyah, karena ditinggal salah satu tiang layarnya. Lalu bagaimana jika tidak hanya seorang, melainkan ratusan, ribuan bahkan jutaan wanita? Ya, sebanyak itulah juga keluarga yang akan hancur.
 Arus feminisme memang sedang bertiup kencang di Indonesia. Ketika seorang wanita digagalkan untuk duduk sebagai presiden, maka kaum feminis berteriak tentang kesejajaran gender. Dan ketika wanita sudah jadi pemimpin, teriakan merekapun akan semakin keras. Kesamaan hak perempuan dan laki-laki, perempuan adalah sama dengan laki-laki semakin lantang diucapkan. Bahkan telah berani menentang sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah jelas-jelas beliau lakukan yakni poligami, ini bisa kita lihat dalam mu’tamar NU ke-31 di Boyolali Solo beberapa waktu yang lalu karena kaum wanita NU dari kubu Abdurahman wahid yang dipelopori oleh istrinya yakni Ibu Sinta Nuriah, melakukan aksi boikot terhadap masakan yang telah dipesan oleh panitia bagian konsumsi mu’tamar tersebut terhadap masakan ayam “WONG SOLO” karena pemiliknya adalah orang yang melakukan poligami, dan poligami sangat melecehkan kaum wanita, katanya.

 Mereka lupa, bahwa Allah telah menciptakan hambanya bersama dengan fitrahnya. Masing-masing dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ketika fitrah itu dilanggar, maka akan terjadi ketidakseimbangan.

 Seorang ayah yang berkerja di luar rumah adalah kewajibannya untuk mencari nafkah menghidupi keluarganya. Sedangkan seorang ibu yang berkerja di rumah adalah kewajibannya mengatur keluarga dan mendidik anak. Mengatur rumah, memasak dan mendidik anak di rumah bukanlah suatu yang hina bagi wanita. Namun justru ibadah yang paling mulia di sisi Allah.

 Penganut feminisme ingin menghilangkan perbedaan fitrah laki-laki dan perempuan, semata-mata hanya merasa bahwa menjadi seperti laki-laki adalah sesuatu yang hebat. Maka mereka menganjurkan wanita untuk meninggalkan dapur dan bekerja di luar rumah bersaing merebut karir dengan laki-laki. Itulah kemenangan yang mereka inginkan.

 Padahal kemenangan bagi wanita adalah jika ia berhasil membina keluarganya menjadi keluarga sakinah. Keluarga ideal yang berjalan di atas jalan Rabb-nya. Inilah cita-cita  yang hilang dari lubuk kaum hawa sekarang ini.

 Bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda bahwa baik buruknya suatu bangsa dapat dilihat dari kaum wanitanya. Jika kaum wanitanya baik maka bangsa itu akan baik, sebaliknya jika wanitanya buruk, maka bangsa itupun akan buruk pula.



7 Macam Fahala Yang Diterima Setelah Mati

Dari Anas r.a. berkata bahawa ada tujuh macam pahala yang dapat diterima seseorang itu selepas matinya.
1.         Sesiapa yang mendirikan masjid maka ia tetap pahalanya selagi masjid itu digunakan oleh orang untuk beramal  ibadat di dalamnya.
2.         Sesiapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya.
3.         Sesiapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selagi ada orang yang membacanya.
4.         Orang yang menggali perigi selagi ada orang yang menggunakannya.
5.         Sesiapa yang menanam tanam-tanaman selagi ada yang memakannya baik dari manusia atau burung.
6.         Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ia diamalkan oleh orang yang mempelajarinya.
7.         Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mana ianya selalu mendoakan kedua orang tuanya dan beristighfar baginya
8.         yakni anak yang selalu diajari ilmu Al-Qur'an maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri.

Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah S.A.W. telah bersabda : "Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan tiga macam :
1.         Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah)
2.         Ilmu yang berguna dan diamalkan.
3.         Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.

Kisah Neraka Jahannam

Dikisahkan dalam sebuah hadis bahawa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah hitam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan ianya memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70,000 gunung, pada setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat 70,000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70,000 lembah dari api.
Dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa pada setiap lembah itu terdapat 70,000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70,000 ular dan 70,000 kala, dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa setiap kala itu mempunyai 70,000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70,000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut ianya mempunyai 70,000 qullah bisa.
Dalam hadis yang sama menerangkan bahawa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka Jahannam, maka sebaik sahaja pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan Mausia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, "Ya Tuhan kami, selamatkanlah."
Diriwayatkan bahawa sesungguhnya Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu mempunyai 70,000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70,000 malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh Allah S.W.T dalam surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud : "Sedang penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras."
Setiap malaikat apa yang ada di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun, dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka nescaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dan dengan sekali pukulan sahaja ia akan membenamkan 70,000 ke dalam neraka Jahannam.

Kisah Bumi dan Langit

Adapun terjadinya peristiwa Israk dan Mikraj adalah kerana bumi merasa bangga dengan langit. Berkata dia kepada langit, "Hai langit, aku lebih baik dari kamu kerana Allah S.W.T. telah menghiaskan aku dengan berbagai-bagai negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-anaman, beberapa gunung dan lain-lain."
Berkata langit, "Hai bumi, aku juga lebih elok dari kamu kerana matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, 'arasy, kursi dan syurga ada padaku."
Berkata bumi, "Hai langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik)."
Bumi berkata lagi, "Hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah seru sekalian alam, seutama-utamanya segala yang wujud serta kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syari'atnya juga di tempatku."
Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah S.W.T dengan berkata, "Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya Allah supaya Muhammad Engkau dinaikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga."
Lalu Allah S.W.T mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah S.W.T memberi wahyu kepada Jibrail A.S pada malam tanggal 27 Rejab, "Janganlah engkau (Jibrail) bertasbih pada malam ini dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini."
Jibrail A.S. bertanya, " Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?"
Allah S.W.T berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibrail. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu."
Kemudian Jibrail A.S. pun pergi dan dia melihat 40,000 buraq sedang bersenang-lenang di taman Syurga dan di wajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 buraq itu, Jibrail A.S. terpandang pada seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibrail A.S. menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"
Berkata buraq, "Ya Jibrail, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mahu makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan."
Berkata Jibrail A.S., "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu."
Kemudian Jibrail A.S. memakaikan pelana dan kekang kepada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad S.A.W. Wallahu'alam.
Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah S.A.W dalam perjalanan Israk dan Mikraj.

Berkat Membaca Bismillah

Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan.
Perempuan itu sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan senantiasa memperolok-olokkan isterinya.
Suaminya berkata sambil mengejak, "Asyik Bismillah, Bismillah. Sekejap-sekejap Bismillah."
Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah S.W.T. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu."
Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan wang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, "Simpan duit ini." Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan senyap-senyap suaminya itu mengambil duit tersebut dan mencampakkan beg duit ke dalam perigi di belakang rumahnya.
Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, "Berikan padaku wang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan."
Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan duit itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan duit itu dia membuka dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahiim." Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibrail A.S. untuk mengembalikan beg duit dan menyerahkan duit itu kepada suaminya kembali.
Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mula mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak memulakan sesuatu kerja.
Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan.
Perempuan itu sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan sentiasa memperolok-olokkan isterinya.
Suaminya berkata sambil mengejak, "Asyik Bismillah, Bismillah. Sekejap-sekejap Bismillah."
Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah S.W.T. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu."
Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan wang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, "Simpan duit ini." Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan senyap-senyap suaminya itu mengambil duit tersebut dan mencampakkan beg duit ke dalam perigi di belakang rumahnya.
Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, "Berikan padaku wang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan."
Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan duit itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan duit itu dia membuka dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahiim." Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibrail A.S. untuk mengembalikan beg duit dan menyerahkan duit itu kepada suaminya kembali.
Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mula mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak memulakan sesuatu kerja.

Mengapa Nikah Siri


Nikah siri dalam artian telah mencukupi syarat dan ketentuan yang telah ditentukan agama seperti harus adanya wali dari fihak perempuan adanya saksi serta ijab kabul adalah tetap sah dan telah halal menggauli istrinaya sesuai dengan ketentuan agama.
Terlepas dari anggapan yang mengatakan bahwa nikah siri menupakan praktek perzinaan terselubung, adalah tergantung niat serta cara masing-masing, nikah siri dianggap telah memberi peluang kepada seseorang untuk menyeleweng dari istrinya atau tanpa sepengetahuan istri yang lainnya maupun atas kesengajaan fihak istri yang akan dinikahi meskipun telah mengetahwi bahwa calon suaminya telah memiliki istri. ini kembali kepada faktor kebohongan masing-masing fihak tersebut.
Nikah Sirri tetap halal dan sah, tetapi yang menyebabkan tidak sah atau tidak halal adalah karena kebohongan tadi, jika calon istri tetap mau dinikahi tanpa sepengetahuan istri yang lain.
 Sama halnya dengan seorang yang memakan daging yang halal secara syara’ namun yang menyebabkan hilang nya kehalalan nya adalah karena dia tetap mau memakan hasil curian.
Begitu pula karena faktor kebohongan yang menyebabkan pergantian dari halal menjadi haram. Begitu pula secara akal seorang yang memiliki kenderaan yang dia beli dari hasil keringat sendiri adalah tetap halal baginya, tapi apakah hal tersebut bisa membebaskan nya dari tuntutan hukum Negara yang mewajibkan setiap pengendara dan pemilik kendaraan memiliki BPKB, STNK, SIM dan sebagainya.
Sama halnya degan kepemilikan tanah yang harus bersertifikat, tanpa adanya bukti kepemilikan yang secara tertulis maka ditakutkan nantinya untuk mengurusi atau membuktikan keabsahan kepemilikan tanah tersebut menemui kendala. Jadi pemerintah boleh saja mempidanakan sepanjang ditemukan adanya pelanggaran, hanya saja ditinjau dari sudut hukum secara sara’ maka hal itu tidak bisa dikatakan perzinaan terselubung.
Namun jauh sebelum itu ada hal yang lebih penting untuk di atasi oleh fihak pemerintah, sebelum mengatur undang-undangan nikah sirri, yakni menyusun undang-undang prostitusi yang sifatnya lebih penting, serta jelas-jelas merupakan praktek perzinahan secara terang-terangan.  
Oleh: Ghulam

Kepemimpinan Hati

Hakekekat Sebuah Kesuksesan


Kesuksesan adalah merupakan hal yang mutlak diinginkan oleh setiap orang, tiap insan pastinya berusaha mencapai kesuksesan tersebut. Sukses dalam artian dapat mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidupnya. Setiap orang tentu memiliki perbedaaan tersendiri dalam memaknai kesuksesan hidup. Dan dalam jangka waktu tertentu.

 Misalnya seorang siswa yang sedang menempuh studi di sebuah institusi pendidikan, tentu yang menjadi tolak ukur kesuksesannya adalah selesainya proses pendidikan yang ditempuhnya dengan hasil yang semaksimal mungkin. Seseorang yang menempuh suatu karir yang sedang digelutinya kesuksesannya adalah apabila karirnya menjadi maju dan banyak memperoleh hasil. seseorang yang sedang terkena penyakit letak kesuksesannya adalah kesembuhan dari penyakit yang dideritanya saat itu.
Pendek kata ukuran kesuksesan masing-masing individu terletak dari apa yang diinginkan pada suatu waktu dan dalam waktu tertentu pula.
Namun terkadang orang akan merasa kecewa yang berlebih apabila sesuatu yang diinginkan atau dicita-citakannya menemui jalan buntu alias sesuatu yang menjadi ukuran kesuksesannya tidak dapat dicapainya, bahkan tidak jarang orang akan mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidup lantaran perasaan sakit dan kekecewaan yang berkepanjangan.
Padahal dalam hidup ini, yang kita butuhkan adalah berusaha dan terus berusaha, dengan selalu berlapang dada, akan selalu siap dengan apa yang akan terjadi pada dirinya. Karenanya orang yang memili kesiapan atu keridhoan seperti ini hatinya akan selalu tenang tenteram tidak akan menyalahkan nasib.
Orang seperti ini akan selalu melihat atau memandang sisi positif dibalik segala hal yang terjadi pada dirinya, tidak lantas menyalahkan diri sendiri atau orang lain, dia dapat menerima segala kemungkinan terburuk sekalipun dengan lapang dada.
Dibalik itu pribadi seperti ini akan menyadari hikmah dibalik kegagalannya. Mungkin dibalik kegagalan tersebut ada rahasia tersendiri yang belum dapat difahami olehnya. Dan seandainya dia bersabar serta ridho maka dalam waktu yang tidak akan lama dia akan mendapatkan lebih dari yang dia harapkan.
Orang yang hatinya tenang tenteram itulah yang disebut dengan “nafsul muthma’innah” artinya jiwa yang tenang yaitu jiwa yang ridho serta diridhoi oleh Tuhanya.
Mungkin kita masih ingat kisah seorang yang mengeluh kepada seorang kyai yang menasehatinya untuk bersabar akan kehilangan kenderaan yang di milikinya tentu tidak akan mengalami hal yang lebih menyedihkan yaitu kehilangan seluruh keluarga yang di cintainya lantaran musibah yang disebabkan kecelakaan kenderaannya yang dulu sangat disayanginya.
Namun berhasil tidaknya usaha tergantung Yang maha Kuasa. Dalam mencapai kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai apa yang kita usahakan sedikitnya ada empat hal yang harus dilalui oleh seorang yang beriman

Pertama: sesuatu hal terpenting yang harus dilalui oleh seorang yang ingin sukses dalam mencapai apa-apa yang diinginkan adalah berdo’a, berdo’a disini dimaksudkan sebagai awal dari proses untuk mencapai suatu tujuan agar apa yang kita inginkan agar mendapat barokah dari Allah SWT, meskipun hanya ucapan “Bismillah”  yang kita ikrarkan pada setiap mengawali pekerjaan.
Kedua: setelah kita melakukan do’a lalu kita lanjutkan dengan usaha yang maksimal, usaha yang memang mengarah kepada pencapaian tujuan tersebut dengan tetap melangkah pada jalan yang semestinya dilalui, dan tanpa melanggar syari’at.
Ketiga: yang selanjutnya adalah bersabar, bersabar dalam artian tidak lekas putus asa ketika apa yang telah kita usahakan mengalami kebuntuan atau kesulitan.
Keempat: setelah kita lalui ketiga hal tersebut hal selanjutnya adalah bertawakkal, yang dimaksud tawakkal disini adalah menyerahkan seutuhnya kepada kehendak Allah setelah kita merasa telah berdoa, berusaha dengan terus bersabar.
Kelima: adapun yang terakhir, yang perlu kita tanamkan pada diri kita adalah perasaan ridho dengan apapun yang akan terjadi dengan apa yang telah kita usahakan, baik hal yang kita inginkan tadi tercapai atau tidak.
Orang yang tidak siap dengan segala kemungkinan yang terjadi akan merasa sedih yang berkepanjangan apabila sesuatu yang dicita-citakan atau sesuatu yang diinginkannya menemui kegagalan.
 Namun Sebaliknya bagi orang yang telah tertanam pada dirinya perasaan ridho atu ikhlas, maka dia akan dapat memaknai kehidupan ini dengan lebih berlapang dada serta dengan keluasan hati.
Kegagalan demi kegagalan dalam hidup itu bukanlah sesuatu hal yang harus ditangisi dan disesali, justru merupakan cambuk untuk lebih giat serta lebih serius lagi untuk mencapai sesuatu yang akan kita raih dengan tetap konsisten untuk berbuat yang lebih baik lagi.

Kepemimpinan Hati

Tiga hal yang bersifat esensial dalam diri manusia yaitu nafsu, akal dan hati.
Nafsu adalah suatu hal yang sifatnya selalu menginginkan hal yang bersifat menyenangkan dan umumnya bersifat pribadi atau individual, tidak peduli itu baik ataupun tidak.

Sedangkan akal adalah sesuatu komponen pada diri manusia yang sifatnya memandang atau mengatur sebuah strategi yang digunakan dalam pencapaian apa yang diinginkan.

Adapun hati merupakan hal yang sifatnya menimbang serta mengontrol setiap tindakan yang akan diperbuat dengan mempertimbangkan beberapa kemungkinan yang terjadi.  Hati memiliki perasaan yang cenderung mengedepankan kebaikan dan lebih bersifat mengontrol diri, berbeda dengan akal yang masih condong ke pada pencapaian sesuatu yang diinginkan.

Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa tiga orang yang masing-masing menghadai seorang guru spiritual dalam waktu yang berbeda.

Terhadap orang yang pertama dikatakan bahwa bintang itu lebih kecil dari pada bulan, lantas dia akan menerima statemen tersebut secara mentah-mentah.

Berbeda dengan orang yang mengedepankan akalnya dia tidak akan lekas percaya karena menurut akalnya bintang terlihat lebih kecil lantaran jaraknya lebih jauh dari pada bumi dibanding dengan bulan meski tampaknya lebih besar.

Adapun orang yang mengedepankan hatinya dalam segala hal maka dia akan beranggapan bahwa kedua hal tersebut diatas adalah tidak bisa disalahkan sepenuhnya, hanya bagi

            Namun orang seperti ini tetap beranggapan bahwa segala yang terlihan atupun yang tampak dimuka bumi ini adalah kecil dibandingkan kebesaran sang pencipta.
Orang yang mengedepankan nafsunya dalam berbuat maka akan melakukan sesuatu hal yang bersifat spontan tanpa memikirkan lebih jauh. Sedangkan orang yang mengedepankan akalnya akan lebih dahulu berfikir untuk mengetahui hakekat segala sesuatu bahkan sampai meneliti lebih jauh lagi.
Yang selanjutnya orang yang mengedepankan hatinya akan lebih selektif dalam menentukan langkah yang akan diambilnya dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi.
Seorang pemimpin haruslah seorang yang mengedepankan hati dan perasaan diatas segalanya, dengan nafsunya dia berkeinginan terhadap sesuatu tetapi tetap menggunakan akalnya untuk berfikir langkah apa yang harus diperbuat dalam merealisasikan sebuah tujuan yang diinginkannya. Langkah selanjutnya dia akan terus mempertimbangkan dengan hatinya apakah yang dia lakukan baik adanya dengan mempertimbangkan dari berbagai segi serta dalam sudut pandang yang berbeda.

Sebagai contoh makhluk hidup yang hanya dilengkapi dengan nafsu hanyalah binatang yang bertindak atau berkeinginan sesuai dengan dorongan nafsunya dia akan makan apabila nafsunya menginginkan makan tanpa mempedulikan baik ataukah tidak apa yang dimakannya.
Sedangkan golongan kedua adalah orang yang melakukan sesuatu atas dorongan akalnya akan selalu memilih yang terbaik untuk dilakukan namun masih cenderung memandang dari segi manfaat yang akan didapatkannya.
Adapun yang ketiga adalah orang mengedepankan panggilan hati nuraninya apabila menginginkan sesuatu hal maka akan dipertmbangkan oleh akalnya untuk dapat yang terbaik, yang selanjutnya menganalisa dengan hati demi memilah dan memilih apakah hal tersebut tidak merugikan fihak lain. 
Orang yang mengedepankan hati dalam bertindak dan berbuat akan bertindak lebih hati-hati serta lebih selektif dalam menentukan haknya, apakah
            ada atau tidak fihak yang terzolimi dibalik pencapaian haknya juga akan mengerti batasan-batasan hukum serta konsekuensi terhadap segala keputusan yang diambilnya.

Kenikmatan Dibalik Jilbab/Menutup Aurat.


Seorang anak kecil dari keluarga menengah keatas sedang protes kepada ibunya, “mengapa ibu selalu memasak daging melulu, kalo bukan daging sapi ya daging ayam, membosankan”, grutunya sambil memasang muka cemberut.
Nun tidak jauh dari tempat tinggal anak tersebut, seorang anak lain seusianya sedang lahap makan sepiring nasi dengan lauk seekor ikan yang baru dibeli ayahnya, itupun merupakan hadiah dari sang ayah karena sianak baru mendapat nilai bagus di sekolah. Setelah makan, dengan perasaan puas, sianak menemui ayahny dengan mengucapkan terimakasih atas hadiah tersebut.
Dibalik dua potongan cerita pendek di atas betapa seorang anak pertama tidak dapat merasakan nikmat nya makanan yang dihidangkan ibunya, padahal jika dibandingkan dengan teman seusiany pada cerita yang kedua, dia akan lebih senang lagi karena bisa dikatakan menu makanannya lebih enak.
Namun kenapa dia kurang menikmati, bahkan perotes kepada ibunya?. Itu dikarenakan sang anak sudah enek dengan menu yang ada didepanya. Berbeda dengan anak yang satunya, lantaran jarang menikmati yang namanya makan enak, dia justru dapat merasakan kepuasan yang cukup.

          Sama halnya dengan selera seorang laki-laki yang telah terbiasa melihat pemandangan indah dari tubuh lawan jenisnya, kelezatan menikmati kemolekan tubuh kaum hawa telah sedikit demi sedikit di cicil (karena sudah seringan melihat) dan tinggallah perasaan merasa biasa atau bahkan bosan ketika tiba waktu halalnya dimalam pertama.

          Berbeda sekali dengan gelora jiwa seorang pemuda yang semasa lajangnya selalu berusaha menutup mata dari hal-hal yang belum saatnya dinikmati, getaran atau degupan jantungnya tentu lebih cepat, bahkan perasaan salah tingkah akan justru menambah nikmatnya “hidangan” yang ada didepan matanya disaat malam pengantin.
         
Sewaktu kita membeli kemasan sirup, kita sering mendapatkan bacaan “jagang diterima bila segel rusak”.

Artinya  minuman atau sirup tersebut sudah ada yang membuka bahkan merusaknya, jadi tidak asli lagi, dan  menyebabkan harga minuman tersebut menjadi turun drastis bahkan tidak sedikit yang dibuang atau dicampakkan.     Itulah arti sebuah “segel” yang telah dilengkapi oleh sang pencipta ketika menciptakan kaum hawa.

Umumnya, makanan atau minuman yang berada ditempat terbuka atau tidak tertutup rapat, lebih mengundang selera mata yang selalu “kehausan” untuk mencicipi. Apa lagi bentuk serta postur kemasan minuman tersebut terlalu mencolok atau menggambarkan apa yang terdapat didalamnya.
Seorang wanita tentu tidak akan rela jika barang berharaga miliknya dinikmati oleh pandangan mata penasaran, terlebih lagi orang tua atau suami seharusnya tidak merelakan jika milik atau otoritasnya “dicuri” mata yang tidak bertanggung jawab.
Ya’ni dengan membungkusnya dengan hijab atau kain yang dapat menghalangi dari pandangan pencuri sesaat,  dengan syarat tidak terlalu ketat apalagi transparan, karena jika tetap terlihat lekuk-lekuknya, tidak jauh bedanya dengan tetap menampakkan barang yang kita sembunyikan tersebut.
Oleh : Ghulam

Hikmah dibalik Af’al (perbuatan) Allah SWT


Sifat alamiah manusia selalu ingin menjalani hidup tanpa hambatan serta rintangan apapun, terkadang kehendak Yang Maha Kuasa pun sering kita protes, meskipun dibalik itu tersimpan mutiara rahasia yang tidak mampu kita uraikan dengan hanya mengandalkan kekuatan akal yang memang memiliki cakupan yang sangat terbatas.
Cerita nyata berikut ini mungkin menjadi ilustrasi.
Adalah seorang kepala keluarga yang telah dengan susah payah berusaha mencari kenderaannya yang hilang, sampai bertemu seorang yang dianggapnya mampu memberi jalan terang atau sekurang-kurangnya, memberikan solusi bagi permasalahan yang dialaminya yakni sahabat dekatnya sendiri.
          Solusi yang di peroleh dari temanya tersebut yakni;  
“Anda harus bersabar..!, dibalik permasalahan anda itu pasti ada hikmahnya”
          Adalah persis seperti yang sering kita dengar baik dari kaum kerabat, maupun dari sang kyai atau ustadz sepuh kita yang mencoba memberikan solusi singkat bagi permasalahan yang kita alami.
          Namun apakah semua orang puas..? jawabanya adalah “mungkin” bagi orang yang memiliki kelapangan hati alias ridho dengan ketentuan Sang Khaliq, namun itupun tentunya melalui proses yang lama, atau cukup singkat bagi sebagian orang yang mau menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki pada hakekatnya adalah barang titipan yang sewaktu-waktu akan di ambil kembali, atau ibarat seorang tukang parkir yang harus rela apabila sejumlah kenderaan koleksinya harus di bawa pemiliknya sampai tidak tersisa satupun.
          Sebagai manusia biasa, sambil berlalu dan dengan hati yang lumayan dongkol dia pergi meninggalkan sang teman
          Sang teman cukup puas karena merasa mampu menasehati sahabat karibnya yang kehilangan tersebut.
namun beda dengan orang yang dinasehati tersebut, merasa hanya diceramahi dengan kata-kata kosong yang menurutnya hanyalah sebuah igawan yang sama sekali tidak mengandung arti, yang boleh dikata sebagai solusi yang kurang bertanggung jawab dari pribadi yang putus asa serta tidak mampu berbuat banyak.
          Dengan melalui berbagai cara yang menurutnya memang mesti dilakukan serta entah bagaimana caranya akhirnya kenderaan yang hilang tersebut kembali didapatinya.
Dengan perasaan gembira dan tanpa mengabari teman karibnya yang menurutnya telah gagal membantunya, orang tersebut menjalani hari-harinya bersama harta yang dia banggakan tersebut.
Beberapa saat kemudian sang pemberi nasehat mendengar juga berita itu, namun berupa kebahagiaan yang berganti musibah, kenderaan yang sempat hilang tersebut di lindas kereta api berikut anak serta istrinya yang tercinta, beruntung jiwanya masih tertolong, dan masih dapat memaknai nasehat serta petuah karibnya dulu.
Hanya satu kata terucap “Coba seandainya kenderaan tersebut hilang selamanya, atau saya tidak pernah memiliki kenderaan itu sama sekali”.
Barang kali itulah makna petuah sang karib meskipun  hanya dianggap angin lalu bagi sifat alamiah manusia.
Kita sebagai mahluk sering larut dalam kesedihan dan kekecewaan bahkan tidak sedikit yang  menganggap Tuhan itu kejam lantaran tidak siap menerima  segala ketentuan yang berlaku atas kita, meskipun dibalik itu ada rahasia besar yang tersebunyi demi kebaikan kita sendiri.
Oleh: Slim

Islam Umat yang Miskin, Lemah dan Terbelakang?

Umat Islam sering di identikkan sebagai Umat yang terbelakang, yang hanya mementingkan kehidupan Akherat serta mengenyampingkan kebahgiaan dunia.
Orang yang wara’ dalam istilah shufi diartikan sebagai orang yang tidak mencintai harta dan tidak butuh dunia, yang mereka perlukan hanyalah ibadah dan ibadah.
Padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, yang dikatakan wara’ adalah orang yang memiliki harta yang banyak, namun hartanya bukan merupakan tujuan utama dan tidak dipergunakan untuk berfoya-foya, melainkan untuk di nafkahkan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah, bukankah Allah juga telah berfirman dalam Alqur’an yang menyuruh orang-orang mu’min untuk berjihad/beramal dengan jiwa dan harta yang dimiliki, jadi bukanlah wara’ jika memang tidak memiliki harta sama sekali.
Diwajibkannya Sholat lima waktu serta keutamaan untuk menunaikannya tepat waktu adalah merupakan perintah secara tidak langsung bagi umatnya untuk selalu berdisiplin waktu serta bangun lebih pagi untuk mencari fahala serta keutamaan/rizki Allah SWT, di atas bumi.
Sedangkan dalam hadits Rosulullah SAW, dengan tegas mengatakan “ Naumatussubhi turitsul faqro” yang artinya tidur diwaktu pagi (subuh) atau setelah subuh akan mewariskan kefakiran. Senada dengan itu beliaw juga menegaskan bahwa hampir saja ke fakiran itu mendekati kafir “ kaadalfaqru an yakunal kufro” menandakan kefakiran itu adalah salah satu sifat kekufuran dan bukan sifat orang mu’min, namun hadits ini tidaklah termasuk bagi orang yang telah berusaha dengan kemampuannya serta berdo’a namun belum dikehendaki untuk menjadi orang mampu atau kaya.
Di balik perintah haji serta umroh tersimpan pula pesan berupa perintah yang sekaligus menganjurkan seorang pribadi Muslim haruslah orang yang benar-benar mampu baik jasmani, rohani serta mampu material maupun spiritual, dengan kata lain untuk bisa menunaikan ibadah haji seseorang hendaklah mempersiapkan bekal untuk perjalanan ketanah suci.
Disamping itu perintah agama untuk mengeluarkan sedekah baik zakat fitrah maupun zakat mal, mewakafkan sebagian harta yang dimiliki, menyumbang sarana ibadah maupun pendidikan dan lain sebagainya, tidak lain untuk mendidik umatnya agar memiliki jiwa sosial yang tinggi serta berkemampuan finansial yang memadai.
Tidak sedikit pula ayat-ayat Alqur’an dan Hadits yang secara langsung maupun tidak langsung bersinggungan dengan perintah untuk bekerja mencari rizki yang halal tentunya.
Dalam Alqur’an Allah juga berfirman kepada gologan manusia dan jin utuk berusaha menembus “Aqtor” (petala) langit yang melambangkan ketinggian tujuan serta cita-cita yang harus dicapai, yang tidak mungkin manusia dan jin mampu melakukan semua itu kecuali hanyalah dengan “shulthon” kekuatan serta kemampuan fisik serta akal yang cerdas.
Dalam hadits Nabi disebutkan bahwa“Almu’minu qowiyyu ahaqqu wa’ahabbu ilallah min  mu’minin dho’ifin” yang artinya orang mu’min yang kuat lebih di cintai Allah dari pada mu’min yang lemah, pengertian dari mu’min yang kuat adalah mampu, serta lebih dalam perkara-perkara yang positif. Disamping itu Nabi menegaskan dalam Haditsnya yang berbunyi “ Alyadul ‘ulya hoirun min alyadussufla” bahwa tangan diatas (pemberi) adalah lebih baik/mulya dari pada tangan yang di bawah (penerima)
Tidak ada Ayat serta Hadits yang menganjurkan umat islam mejadi umat yang lemah apalagi meminta-minta.
Oleh sebab itu tiada alasan bagi umat islam untuk menjadi umat yang lemah apalagi umat yang terbelakang serta tertindas, karena jelas perintah untuk menjadi umat yang “terdepan” telah terdapat dalam pondasi islam itu sendiri yaitu rukun islam serta kitab Alqur’an dan Hadits yang menjadi pedoman hidup umat Islam.  
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MY BLOG - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger